Pages

Mesin Pencarian

Selasa, 13 Desember 2011

Kelebihan dan Kekurangan Fortuner

Toyota Kijang Innova dan Toyota Fortuner boleh dibilang sukses di kelasnya. Namun, menjadi mobil laris bukan berarti luput dari kekurangan. Keduanya tak hanya berbagi platform, tetapi juga berbagi mesin diesel yang sama, yaitu 2KD-FTV, 2.495 cc. Selebihnya, Innova memiliki mesin bensin 1TR-FE berkapasitas 1.998 cc dan Fortuner bermesin bensin 2TR-FE berkapasitas 2.694 cc. Tips ini mengulas langkah mengatasi masalah umum dan optimalisasi duet Innova-Fortuner secara mudah dan efektif.

SUSPENSI
Salah satu kelemahan suspensi Innova adalah redaman yang cukup keras. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengganti peredam kejut saja atau menggusur per keong standar dengan produk aftermarket. “Ada tiga kombinasi untuk mengoptimalkan suspensi Innova. Pertama, shock breaker aftermarket diambil dari Bilstein dan per keong tetap standar. Kedua, memakai shock breaker standar dan per keong aftermarket dari Eibach. Sedangkan alternatif lainnya adalah meng-custom suspensi. Caranya, per depan dan belakang diganti dengan milik Mercy atau BMW, sedangkan shockbreaker tetap standar.

Serupa dengan Innova, keluhan suspensi Fortuner juga berada di seputaran bantingan yang keras. Meski suspensi Fortuner sekilas mirip Innova, toh cara penyelesaiannya tidak sama. Anda cukup mengganti per keongnya, sedangkan shock breaker standar bisa dipertahankan. “Shock breaker Fortuner memiliki kualitas yang lebih baik, sehingga tak perlu diganti. Product Spesialis Tein Supension. “Untuk melembutkan suspensi Fortuner, Anda bisa memilih per tipe progresif (per dengan kerapatan ulir yang berbeda antara bagian atas dan bawah)

Kabin
Meski kedua mobil berbagi chassis yang sama, toh desain dan utilitas kabin keduanya berbeda. Untuk Innova, hampir tidak ada masalah di bagian kabin. Namun, ada penumpang belakang Fortuner yan mengeluhkan hembusan udara dingin AC yang tidak sampai ke mereka. Setelah diperhatikan, desain dan posisi kisi-kisi AC plafon memang tidak bisa optimal untuk menghembuskan angin hingga ke penumpang baris ketiga. “Untuk mengatasinya, Anda bisa memilih plafon milik Fortuner terbaru untuk dipasangkan ke Fortuner lama, atau memodifikasi kisi-kisi AC di plafon,” tutur Abdul,dari Petra Auto Aircon

Mesin
Innova dan Fortuner, baik yang bermesin bensin atau diesel, kerap dikeluhkan soal akselerasinya yang kurang responsif. Padahal, kapasitas mesin yang dimilikinya cukup besar. “Kita hanya perlu mengganti filter udara, ganti busi, dan menambahkan produk Hydropower HPM-1 yang fungsinya menambah tenaga serta menghemat BBM, dari Bengkel Petra di bilangan Taman Kopo Indah 3, Bandung. “Filter udara standar Innova terbuat dari kertas. Selain itu, dimensinya yang besar membuat ‘napas’ kurang bagus. Anda bisa menggantinya dengan model high flow .

Sedangkan untuk penggantian busi, sebaiknya dipilih yang memiliki nilai panas rendah, karena jenis busi ini menjentikkan api lebih besar ketimbang busi standar. “Busi yang memiliki nilai panas rendah biasanya merupakan busi ‘high performance’, misalnya busi dengan cabang empat atau iridium ,” ujar Abdul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar